Rabu, 01 Mei 2013

PERILAKU TERCELA DAN PERILAKU TERPUJI



A.    Pengertian Perilaku Terpuji

Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun manusia menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu tetap baik.
Kita sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti apa yang terjadi tuntutan rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suritauladan manusia.
Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga bersama dengan nabi saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam hadisnya yang artinya sebagai berikut:
Sesungguhnya (orang) yang paling aku cintai diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian”.
Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya beberapa gelar kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat manusia tanpa dimilikinya akhlak terpuji. Islam hadir dimuka bumi sebenarnya sangat mengedepankan akhlak terpuji, karena Rasulullah saw. sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana sabdanya sebagai berikut:
اِنَّماَ بُعِثْتُ لِؤُتَمِّمَ مَكَأرِمَ اْلأَخْلاَقْ
Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak”.


Alangkah indahnya ajaran Islam yang memerintahkan untuk berakhlakul karimah. Jika hidup kita dihiasi dengan ahklak terpuji tentunya akan dicintai oleh Allah awt dan masyarakatnya akan menjadi baik, temteram dan damai.
Sebagian manusia, berbicara tentang akhlak terpuji dalam era globalisassi seperti ini dinilai kuno dan kurang maju. Anggapan ini muncul karena sedah terpengaruh budaya barat yang dinilai maju dan modern. Akhlak terpuji amat penting dalam kehidupan manusia, termasuk dalam pergaulan remaja. Akhmad Syauki Bey (seorang penyair) mangatakan sebagai berikut:
“Sesungguhnya suatu umat akan tetap memiliki nama harum selama uamat tersebut memiliki akhlak yang terpuji. Manakala akhlak terpuji telah lenyap, lenyap pulalah nama harum umat tersebut.

B.     Perilaku Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial


Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya manusia selalu berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam bergaul dengan orang lain harus diperhatikan norma-norma yang ada sehingga pergaulan antar masyarakat akan berlangsung dengan harmoni. Denagn demikian setiap manusia dituntut untuk berperilaku terpuji dalam hubungan dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa membedakan status sosialnya, agama, maupun keturunannya. Rasulullah bersabda: “Engkau belum disebut sebagai orang yang beriman kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri”.

Macam-macam perilaku terpuji terhadap sesama dalam masyarakat
1.      Ta’aruf
Dalam pergaulan sehari-hari sering kita dengar ungkapan “tidak kenal maka tidak sayang”. Hal tersebut berlaku untuk apa saja baik itu dalam perdagangan, perumahan, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Begitu juga dengan sesama manusia, kalau kita belum kenal mungkin kita punya dzan (sangkaan) yang bermacam-macam. Orang kita sangka baik ternyata belum tentu baik, orang yang kita sangka buruk belum tentu buruk, oleh karena itu supaya tidak punya dzan yang bermacam-macam, sabaiknya kita memperkenalkan diri. Perkenalan bukan hanya dari segi nama saja, tetapi dari berbagai aspek baik itu keluarga, pendidikan, agama, pekrjaan dan lain-lain.
Itulah makna kita saling kenal mengenal yang dalam bahasa arab disebut Ta’aruf. Ta’aruf dapat di artikan saling mengenal, saling mengetahui manusia satu dengan manusia lain. Saling kenal mengenal tersebut harus didasari dengan kemanusiaan, persaudaraan kecintaan serta ketakwaan kepada Allah swt . tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun agama. Dalam ta’aruf perbedaa-perbedaan itu harus kita jauhkan dan di ganti dengan kasih sayang.
Atas kodrat dan irodat Allah, kita lajir didunia yang memiliki berbagai macam perbedaan-perbedaan baik bentuk fisik, warna kulit, rambut, suku bangsa, maupun yang dibentuk oleh manusia itu sendiri seperti kelompok buruh, majikan dan lain-lain. Adanya perdaan itu jangan dijadikan alasan untuk permusuhan dan pertentangan akan tetapi harus dijadikan sarana saling kenal mengenal.
Ajaran tentang persaudaraan dan saling kenal mengenal antar manusia harus dilandasi dengan landasan yang amat luas. Yang dituju disini bukan hanya kaum mukmin, malinkan manusia pada umumnya yang mereka itu seakan-akan satu keluarga dan terbagi menjadi bangsa, kebilah dan keluarga.

2.      Tafahum
Tafahum artinya saling memahami keadaan seseorang, baik sifat watak maupun latar belakang seseorang.

3.      Jujur
Allah meminta kapada manusia dalam membina kehidupan ini supaya berlaku benar dan jujur, karena kebenaran dan kejujuran merupakan hal yang pokok dalam kehidupan manusia. Akan tetapi sebaliknya, apabila manusia melalaikan hal yang pokok ini, maka kehancuran dan kekacauan yang akan menimpa manusia. Oleh karenanya berpegang teguh pada kejujuran dan kebenaran dalam segala hal merupakan faktor yang penting dalam membina akhlak bagi orang-orang muslim.
Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan yang sesungguhnya, tidak saja berupa perkataan tetapi juga perbuatan. Dalam bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq (ash shidqu). Benar atau jujur perkataan artinya mengatakan sesuatu keadaanya yang sebenarnya, tidak mengada-ngada dan tidak pula menyembunyikan. Akan tetapi, apabila yang disembunyikan itu suatu rahasia atau menjaga nama baik seseorang, maka itu diperbolehkan. Benar atau jujur dalam perbuatan ialah melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan atau oetunjuk agama. Apabila menurut agama itu diperbolehkan, maka itu benar, dan apabila perbuatan itu menurut agama dilarang, berarti perbuatan itu tidak benar.
Benar atau jujur pada diri sendiri berarti kita harus bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan dan tujuan hidup kita untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi orang lain, yaitu kita memperlihatkan diri kita yang sebenarnya, tangpa dibuat-buat, bersih dan lurus. Benar atau juur kepada orang lain tidak hanya sekedar berbuat dan berkata yang benar, akan tetapi harus berusaha memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Sebagaimana disabdakan rasulullah yang artinya: “sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Disamping memberikan manfaat kepada orang lain rasulullah juga mencontohkan kepeduliannya terhadap orang lain.
Jujur adalah kata yang mudah umtuk diucapkan, akan tetapi berat dalam pelaksanaannya. Kejujuran memancarkan kewibawaan, karena orang yang berlaku jujur dapat menepiskan segala prasangka buruk, dia berni karena benar.

4.      Adil
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan dan menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain, adil adalah mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang batil.
Adil adalah jalan bagi seseorang untuk menuju kepada ketakwaan. Apabila didalam pergaulan hidup ini masing-masing pihak berbuat sesuai dengan pekerjaannya, maka diharapkan akan terwujud ketenteraman dan kedamaian didalam masyarakat. Salah satu sifat yang ahrus dimiliki setiap orang untuk dapat menegakkan kebenaran adalah sifat adil.
Didalam Al-Quran dijelaskan bahwa bersikap adil tidak pilih-pilih, kepada golongan yang kita bencipun kita haarus tetap berlaku adil. Dengan berbuat adil, maka akan mendekatkan kita kepada sifat takwa. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah:8 yang artinya:


“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”    (Q.S. Al-Maidah:8)

5.      Amanah

Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau ketulusan hati. Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain sehingga menimbulkan rasa aman bagi pemberinya, dan sebaliknya, pihak penerima memelihara amanah dengan baik.

Oleh karena itu amanah itu hendaknya diberikan kepada orang yang mampu melaksanakannya. Begitu juga orang yang menerima amanah harus menyadari, bahwa amanah yang diterimanya itu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada yang memberi amanah dan kepada Allah SWT.

6.      Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak terburu-buru menerima atau menolak saran atau pendapat orang lain, sekalipun hal tersebut menyangkut pada masalah agama, akan tetapi dipikirkan dalam-dalam dipertimbangkan masak-masak baru menetapkan sikap.
7.      Toleransi
Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan membiarkan. Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup diantara manusia yang bermacam-macam paham, keyakinan dapat terhindar dari sifat-sifat kaku, bahkan menjurus pada sikap-sikap permusuhan.
Pada dasarnya, tujuan utama dalam toleransi adalah terciptanya kerukunan hidup antar manusia, dan dalam agama Islam juga diajarkan bahkan merupakan sesuatu ajaran yang sangat prinsip diantara ajaran-ajaran yang lain. Tuuan yang demikian ini merupakan tujuan utama dari agama Islam dimuka bumi ini dan sesuai pula dengan kata “Islam” yang berarti “damai” yaitu damai dengan sesama umat manusia.


Perilaku Tercela

         Kitab suci al-Qur’an banyak menerangkan sifat-sifat dan akhlak yang baik atau terpuji Rasullullah saw. Ketika salah seorang sahabat bertanya kepada siti Aisyah( istri rasulullah) mengenai bagaimana akhlak rasulullah itu, Siti Aisyah mengembalikan pertanyaan kepada sahabat nabi tersebebut, “ Bukankah Anda telah membaca Al-Qur’an?” Aisyah kemudian mengatakan bahwa Qur’an itu mengandung contoh-contoh tentang akhlak Rasulullah yang sepatut nya dijadikan suri teladan oleh umat manusia.
         Disisi lain, Al-Qur’an juga mengemukakan dan member peringatan tentang akhlak-akhlak buruk atau tercela yang dapat merusak iman seseorsng dan padas akhirnya akan merusak dirinya serta kehidupan masyarakat. Akhlak buruk itulah yang disampaikan oleh rasulullah yang ditunjukkan oleh kaum Quraisy dahulu untuk memojokkan kebenaran yang disampaikan rasulullah sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy seperti Abu jalal, Walid bin mugirah, Akhnas bin syariq, Aswad bin abdi Yaquts. Oleh karena itu, iman merupakan suatu oengakuan terhadap kebenaran dan harus dipelihara serta di tingkat kan kualitas nya melalui sikap dan perilaku terpuji.

Beberapa contoh Perilaku tercela :
A.    Hasud
Dalam bahasa arab, hasud berati dengki. Dengki yaitu sifat yang mengharapkan agar nikamat orang lain lenyap atau terhapus. Hal ini terjadi akibat dari rassa iri hati, yakni tidak senang jjika melihat orang lain mendapat nikmat Allah atau kebahagiaan.
Sifat tercela ini harus di hindari khusus nya di kalangan generasi muda muslim karena jika teris-menerus menjadi kebiasaan, akan menghancurkan kebaikan. Orang yang dengki menyimpan sifat rakus, tamak,dendam, serta rasa permusuhan
Pendengki selalu gelisah karena hatinya tidak rela jika melihat oranglain mendapat kenikmatan dari Allah swt. Hal ini akan membahayakan kesehatan rohani maupun jasmani. Dengki juga mengakibatkan bahaya bagi orang lain karena dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan serta kerusakan.

B.    Ria
Ria berasal dari bahasa arab yang artinya ‘memperlihatkan’ atau terkenal dengan istilah ‘memerkan’. Dari segi syarak, Iman Al Hafiz Ibnu Hajar dala kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa ria ialah ibadah yang dilakukan dengan tujuan atau maksud agar dapat dilihat orrang lain sehingga memuja pelakunya. Dilihat dari bentuknya ria ada dua macam yaitu :
1.  Ria dalam Niat
Maksudnya adalah berniat sebelum melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut di puji oleh orang lain. Padahal niat sangat menentukan nilai sutu pekerjaan. Jika pekeerjaan baik dengan niat kaaarena Allah , maka perbuatan itu mempunyai nilai sisi Allah dan jika perbuatan itu dilakukan karena hal lain seperti ingin mendapat pujian, maka perbuatan itu tidak memperoleh pahala  Allah swt.
Ria yang berkaitan dengan hati paling sulit untuk diketahui karena yang mengetahui nya hanyalah Allah swt
2. Ria perbuatan
Contoh perbuatan ini adalah seseorang akan mengerjakan sholat disertai harapan mendapat perhatian, sanjungan, dan pujian dari orang lain. Orang yang ria dalam salat akan celaka.

Cirri-ciri orang yang mempunyai sifat ria dalam perbuatan yaitu:
1.Tidak melakukan perbuataan baik seperti bersedekah bila tidak diliat orang
2.Beribadah hanya sekedar ikut-ikutan. Hal itu pun dilakukan jika berada di tengah banyak. Sebaliknya, ia akan malas beribadah bila sedang sendirian.
3.Terlihat tekun dan bertambah motivasinya dalam beribadah jika mendapat pujian saja. Sebaliknya, mudah menyerah jika dicela orang.
4.Senantiasa berupaya menampakkan segala perbuatan baiknya agar diketahui orang banyak.

Sifat ria dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sifat ria yang membahayakan terhadap diri sendiri diantaranya ialah :
a.      Selalu muncul ketidakpuasan terhadap apa yang telah dilakukan
b.      Muncul rasa hampa dan senantiasa gelisah ketika berbuat sesuatu
c.       Menyesal melakukan seswuatu ketika orang lain tidak memperhatikan nya
d.      Jiwa akan terganggu karena keluh kesah yang tiada hentinya
Bahaya ria Akan terlihat ketika orang yang pernah dibantu nya kemudian  diumpatnya,di olok-olok, dan dihina atau dicaci maki oleh yang telah membantu dengan ria. Dia mencaci maki atau mengungkit-ungkit pemberiannya karena ingin disanjung dan dipuji atau karena tidak tercapai harapan sesuai dengan apa yang dikehendakinya sehingga orang yang dicaci-maki itu akan tersinggungdan akhirnya terjadilah perselihan dan permusuhan diantara keduanya. Oleh karena itu, perbuataan ria sangat merugikan  karena Allah tidak akan menerima dan member pahala atas perbuataan nya. Hadist nabi Muhammad saw. Yang artinya Abu hurairah ra. Mengatakan bahwa nabi Muhammad saw bersabda, “Berfirman Allah swt., “ Aku adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang mengerjakan sesuatu amal saleh, tetapi di dalam amal itu dia menyebutkan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan diasan sekutunya itu.” (H.R. Muslim dan Ibnu Majah)
Begitulah bahaya sifat ria, bahkan itu dapat dikatakan syirik khafi yang artinya syirik ringan karena mengaitkan niat untuk melakukan sesuatu perbuataan kepaada sesuatu selain kepada Allah swt.

C.     Aniaya
Aniaya dalam bahsa arab disebut Zalim yang berarti melampaui batas,keterlaluan, atau menempatkan sesuatu seperti mengucapakan,berindak,atau beritikad yang tidak pada tempatnya. Kezaliman dapat diartikan perbuataan yang melampaui batas-batas kemanusiaan dan menantang atau menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan Allah swt.

D.   Diskriminasi
Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yaitu discrimination yang artinya ‘Pembedaan Perlakuan’. Dalam bahasa Arab diskriminasi disebut juga dengan “tafriq”. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskriminassi berarti perbedaan perlakuaan terhadap sesama warga (Negara) berdasarkan ras, suku, warna kulit dan lain-lain.
Beberapa macam perlakuan diskriminasi antara lain yaitu :
1. Diskriminasi Kelamin, yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang berdasarkanjenis kelamin
2. Diskriminasi Ras yaitu pembedaan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.
3.  Diskriminasi Sosial, yaitu pembedaan orang terhaadap sesame warga bedasarkan status social ny, seperti kaya dan miskin, bangsawan dan rakyat jelat,atau suatu agama dengan agama yang lain.
4. Diskriminasi Warna Kulit, yaitu pembedaan berdasarkan warna kulit. Misalnya, orang berkulit putih dianggap lebih terhormat atau lebih unggul daripada orang berkulit hitam.

1 komentar:

  1. saya sarankan untuk memberikan penjelasan lebih rinci tentang dampak dan penyebab riya agar dapat lebih dimengerti

    BalasHapus